Sholat
merupakan ibadah yang menjadi tiang agama, sebagai penentu kokohnya
agama islam. Sholat juga merupakan amalan kita yang pertama kali akan
di hisab kelak di akhirat, jika sholat kita baik maka baiklah seluruh
amalan kita, namun jika sholat kita buruk maka buruklah seluruh
amalan kita. Sholat sebagai perisai diri dari perbuatan keji dan
munkar. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Ankabut[29]: 49
"Sesungguhnya
sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar".
Begitu
besar pengaruh sholat dalam hidup ini, oleh karena itu rugilah
orang-orang yang lalai dalam Sholat serta menyepelekannya. Agar kita
tidak termasuk orang-orang yang rugi maka hendaknya kita mendirikan
sholat dengan sebaik-baiknya yaitu dengan sholat yang khusyuk. Orang
yang khusyuk dalam sholatnya akan mendapatkan keberuntungan. Dalam
surat Al-Mukminun [23]: 1-2 "Sesungguhnya
beruntunglah orang-orang yang beriman. (yaitu) orang-orang yang
khusyuk dalam sholatnya".
Untuk
meningkatkan Kehusyukan, ada beberapa hal yang harus kita hadirkan
dalam sholat kita, diantaranya:
1.
Kehadiran Hati
Menghadirkan
hati dalam setiap gerakan dan bacaan yang dilakukan dalam sholat,
menjadikan kita sadar dengan apa yang kita baca dan apa yang kita
lakukan. Kesadaran bahwa kita sedang menghadap Allah yang telah
menciptakan kita. Konsentrasi pada saat hati sudah hadir seringkali
dibuyarkan oleh faktor internal (obsesi dan cinta kepada dunia yang
berlebih) dan faktor eksternal seperti hal-hal yang ada di sekitar,
baik berupa suara yang masuk ke pendengaran ataupun tulisan dan
benda-benda yang kita lihat. Untuk mengantisipasi faktor eksternal
tersebut, hendaknya kita menyingkirkan barang yang dapat mengganggu
kekhusyukan.
Nabi
Muhammad SAW pernah memberikan contoh dalam sebuah hadits.
Diriwayatkan bahwa Rosululloh SAW pernah sholat memakai kain
pemberian abu jaham yang bergambar. Seusai sholat beliau
meninggalkannya seraya bersabda "Bawalah
kain itu kepada abu jaham karena kain itu karena baru saja melalaikan
aku dari sholatku dan bawakanlah kepadaku anbajaniah Abu Jaham"
(HR. Bukhari dan Muslim).
2.
Kepahaman
Pengetahuan
kita terhadap lafadz yang kita baca mempengaruhi kekhusyukan dalam
sholat. Apa yang kita baca harus kita pahami, kalau orang jawa bilang
'angen-angen
sak maknane'
maksudnya jangan sampai bacaan kita dalam sholat hanya seperti mantra
atau bahkan seperti perkataan orang mabuk, bicara tanpa tahu maksud
dari ucapan yang ia keluarkan dari mulutnya.
Allah
SWT melarang orang yang mabuk melakukan Sholat, karena saat seorang
mabuk, pasti tidak tahu apa yang diucapkan. Sebagaimana firman Allah
SWT, "wahai
orang-orang yang beriman, janganlah kalian mendekati sholat ketika
kalian dalam keadaan mabuk, sampai kalian sadar apa yang kalian
ucapkan"(QS.An-Nisa[4]:
43).
3.
Penghormatan (ta'dzim)
Penghormatan
kepada Allah SWT harus di tampakkan dalam sholat agar kekhusyukan
bertambah. Penghormatan atau ta'dzim ini dapat muncul dari dua
sumber yaitu yang pertama pengetahuan
kita terhadap kemuliaan dan keagungan Allah SWT serta
yang kedua pengetahuan
kita tentang hinanya jiwa dan keberadaan kita sebagai hamba yang
lemah tidak mempunyai daya kecuali dari-Nya.
4. Rasa
Takut
Rasa takut
yang di maksud disini adalah rasa takut yang bersumber dari pemuliaan
terhadap Allah SWT serta takut terhadap adzab yang di ancamkan
oleh-Nya. Dengan menghadirkan rasa takut terhadap adzab Allah SWT,
kekhusyukan kita akan lebih sempurna.
5.
Harapan
Harapan
yang harus di hadirkan dalam sholat adalah harapan terhadap
pahala dari-Nya serta janji Allah bagi yang menegakkan Sholat. Salah
satu misalnya dalam Surat Al-Fatihah yang dibaca kita memohon agar
Allah SWT menunjukkan kepada kita jalan yang lurus serta
menyelamatkan kita dari jalan yang dilaknati dan tersesat. Serta
do'ayang lain yang kita baca diwaktu melaksanakan Sholat.
6. Rasa
Malu
Rasa malu
yang harus dihadirkan dalam sholat agar kekhusyukan kita bertambah
adalah rasa malu yang bersumber dari perasaan yang selalu
kurang terhadap nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT dan selalu
berbuat dosa melanggar larangan-Nya.
Demikian
sedikit tulisan yang bisa saya posting, semoga dapat menambah dan
meningkatkan kekhusyukan kita dalam sholat, sehingga sholat sebagai
sarana pertemuan dengan Allah SWT menjadi lebih nikmat dan selalu
kita tunggu kehadirannya, bukan dikeluhkan saat waktunya datang
karena dianggap sebagai beban. Dengan sholat yang kita lakukan, kita
memohon agar kita termasuk dalam orang-orang yang mewarisi Surga
Firdaus yang dijanjikan Allah SWT dalam surat Al-Mu'minun[23]: 9-11
"Dan
orang-orang yang memelihara sholatnya. Mereka itulah orang-orang yang
mewarisi (yakni) akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal
didalamnya".
Semoga kita termasuk didalamnya. Aamiin.......
----- *Jangan Lupa Komentarnya ya?* -----