Menurut UU no. 22/2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan: alat pemberi isyarat lalu lintas atau APILL adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya. Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti secara bergantian dari berbagai arah. Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar-arus yang ada.
Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia ini. Lampu ini menggunakan warna yang diakui secara universal; untuk menandakan berhenti adalah warna merah, hati-hati yang ditandai dengan warna kuning, dan hijau yang berarti dapat berjalan.
Rangkaian lampu lalu lintas menurut saya adalah rangkaian yang mudah-mudah susah untuk dibuat. Dimana kita dituntut untuk bisa mengkondisikan nyala dari tiga buah lampu dengan mengikuti peraturan lalu lintas yang ada. Jika kita menggunakan pemrograman komputer sebagai pengatur kondisi ketiga lampu tersebut mungkin kita tidak akan terlalu banyak menghabiskan waktu untuk membuatnya. Seperti contoh dengan pemograman mikrokontroller atau pemograman berbasis aplikasi komputer seperti visual basic, Delphi dan banyak lagi yang lain. Tetapi jika menggunakan komponen rangkaian elektronika yang umum digunakan mungkin akan sedikit menyita waktu anda untuk mendapatkan hasil yang benar-benar sesuai dengan kondisi lampu lalu lintas yang dipakai dijalan-jalan.
Sistem pengendalian lampu lalu lintas dikatakan baik jika lampu-lampu lalu lintas yang terpasang dapat berjalan baik secara otomatis dan dapat menyesuaikan diri dengan kepadatan lalu lintas pada tiap-tiap jalur. Sistem ini disebut sebagai actuated controller. Namun, para akademisi Indonesia telah menemukan sistem baru untuk menjalankan lampu lalu lintas. Sistem ini dikenal sebagai Logika fuzzy.
Metode logika fuzzy digunakan untuk menentukan lamanya waktu lampu lalu lintas menyala sesuai dengan volume kendaraan yang sedang mengantre pada sebuah persimpangan. Hasil pengujian sistem logika fuzzy ini menunjukkan bahwa sistem lampu dengan logika ini dapat menurunkan keterlambatan kendaraan sebesar 48,44% dan panjang antrian kendaraan sebesar 56,24%; jika dibandingkan dengan sistem lampu konvensional. Lampu lalu lintas pada umumnya dioperasikan dengan menggunakan tenaga listrik. Namun, saat ini sudah berkembang teknologi lampu lalu lintas dengan tenaga matahari.
Lampu lalu lintas memegang peranan penting dalam pengaturan kelancaran lalu lintas. Untuk membuatnya Anda bisa mencoba rangkaian berikut ini.
Berikut adalah contoh rangkaian pada lampu lalulintas (traffic light). Prinsip kerja dari rangkaian traffic light berikut ini sangat mudah untuk dipahami. Rangkaian berikut ini memanfaatkan keluaran dari IC up/down counter 74190 sebagai penghasil keluaran yang tercacah dan kemudian dikondisikan dengan menggunakan gerbang logika supaya logikanya sesuai dengan logika lampu lalu lintas yang sebenarnya. Sebenarnya anda bisa juga menggunakan IC counter up biasa sebagai pencacahnya. Lampu warna merah diwakili oleh led D1, kuning oleh led D2 dan warna hijau oleh led D3.
|
Rangkaian Sederhana Traffic Light |
DAFTAR KOMPONEN :
1. Resistor : R1 (1 Kohm), R2, R3 dan R4 (220 ohm) serta VR1 (Potensio 10 K / 15 K)
2. Kapasitor : C1 (100 uF)
3. Led : D1 (warna merah), D2 (warna kuning) dan D3 (warna hijau).
4. Integrated Circuit : IC1 (NE 555), IC2 (74LS190) dan IC3 (74LS02)
CARA KERJA DAN ANALISA RANGKAIAN LAMPU LALU LINTAS :
1. Untuk menghasilkan sinyal peggerak rangkaian counter digunakan rangkaian astable IC555.
2. R1, C1 dan VR1 merupakan kombinasi astable sebagai penentu kecepatan sinyal clock yang akan dimasukkan kepada input counter dan pada akhirnya akan menentukan lamanya waktu nyala dari masing lampu. Semakin besar nilai dari ketiganya maka siklus clock akan semakin lama dan begitu pula sebaliknya.
3. Untuk memperoleh kombinasi nyala lampu hanya diperlukan 2 bit keluaran dari rangkaian counter.
4. Bit ke-3 dari output counter hanya digunakan sebagai reset ulang pencacahan.
5. Lampu yang pertama kali menyala adalah lampu warna kuning, dikarenakan terhubung dengan output Q1 dari IC counter. Kemudian dilanjutkan oleh lampu warna merah yang terhubung dengan output Q2. Lalu keduanya (kuning dan merah) menyala bersamaan. Yang terakhir lampu hijau akan menyala sendiri.
6. Rangkaian counter mencacah dengan urutan bit :
- 0 1 (lampu kuning menyala)
- 1 0 (lampu merah menyala)
- 1 1 (lampu kuning dan merah menyala)
- 0 0 (lampu hijau menyala, sesuai dengan sifat gerbang NOR)
7. Contoh rangkaian traffic light diatas hanya berlaku untuk satu buah jalur untuk rangkaian lampu lalu lintas yang menggunakan lebih dari satu jalur maka anda bisa memanfaatkan perangkat rangkaian yang sama dan menggunakan kombinasi gerbang sebagai penghubung antara kondisi masing-masing jalur. Artinya anda harus menjadikan lampu merah lebih lama menyala pada masing-masing jalur selama jalur yang lain beroperasi. Kondisi tersebut bisa anda peroleh dengan memanfaatkan kombinasi gerbang logika secara berantai.
KESIMPULAN
Dari Penulisan ini maka saya memaparkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Lampu Lalu Lintas merupakan suatu aplikasi yang berguna untuk mengatur arus lalu lintas kendaran. Lampu Lalu Lintas sederhana ini terdiri dari beberapa rangkaian blok yaitu Blok Pewaktu (Timer), Blok Pencacah (Counter), Blok Saklar dan Output.
2. Blok Pewaktu (Timer) ini mempergunakan IC NE555 dengan mode astable yang bekerja untuk mengatur output clock pada blok pencacach (counter). Dalam rangkaian tersebut terdapat sebuah resistor 47K yang digunakan untuk mengatur tegangan yang masuk ke dalam rangkaian. Semakin rendah nilai resistansi resistor, arus yang masuk ke dalam rangkaian akan semakin besar sehingga menyebabkan output clock berubah semakin cepat. Sebaliknya apabila nilai resistansi resistor tinggi maka arus yang masuk ke dalam rangkaian akan semakin kecil dan menyebabkan output clock semakin melambat.
3. Blok Pencacah (Counter) ini mempergunakan IC CMOS (Complentary Metal Oxide Semiconductor) 4017 yang berfungsi untuk mencacah dengan 10 keluran dimulai dari 00 sampai 09 dan mengubah data biner menjadi desimal dengan rangkaian decoder yang sudah terintegrasi didalamnya. Besarnya pulsa clock diatur dari clock generator yang didapat dari pemrosesan pada blok pewaktu (timer).
4. Blok Saklar ini mempergunakan beberapa buah transistor berjenis NPN yang berfungsi sebagai saklar elektronik dengan kondisi saturasi (on) dan cut o_ (o_) untuk mengatur nyala LED yang sesuai dengan keluaran yang dihasilkan pada blok pencacah (counter).
5. Output yang berupa LED berwarna merah, kuning dan hijau akan terus menyala secara periodik dan bergantian. Besarnya periode dan lama pergantian nyala LED diatur dari blok-blok sebelumnya.
----- *Jangan Lupa Komentarnya ya?* -----